• dcc.dp@undipa.ac.id
  • Alamat: Jl. Perintis Kemerdekaan III, BTN Hamzy Blok Q No.3, Makassar, Indonesia

Black Box Testing: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

User 5 Comments Juli 26, 2023

Black Box Testing: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tahukah kamu, bagaimana cara memastikan sebuah perangkat lunak berjalan normal? Ya tentu saja dengan pengujian aplikasi atau software. Black box testing adalah salah satu metode pengujian yang paling sering digunakan.

Aplikasi yang dibuat harus diuji terlebih dahulu sebagai evaluasi apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum. Selain itu, pengujian aplikasi juga sangat penting untuk memastikan perangkat lunak layak dipublikasikan.

Apa itu Black Box Testing
Black Box testing adalah metode pengujian aplikasi yang fungsionalitasnya diuji tanpa pengetahuan tentang detail implementasi, struktur kode, dan jalur internal. Pengujian hanya meninjau masukan dan keluaran aplikasi yang sepenuhnya berbasis spesifikasi dan persyaratan perangkat lunak.

Sesuai namanya, Black box testing mencerminkan perspektif penguji yang seperti melihat sebuah black box atau kotak hitam. Black box yang dimaksud bisa jadi berupa perangkat lunak atau sistem yang ingin diuji. Misalnya, sistem operasi seperti Android, iOS, Windows, Linux, atau situs web seperti Google, Yahoo, Bing, dan sebagainya.

Pengujian dilakukan untuk menemukan masalah atau bug pada aplikasi. Hal ini sangat penting untuk memastikan aplikasi yang dibuat benar-benar siap dipublikasikan.

Tipe-Tipe Black Box Testing
Melansir laman Imperva, pengujian black box memiliki tiga tipe yang bisa kamu terapkan, yaitu functional, non-functional, dan regression testing. Agar lebih paham, berikut ini penjelasannya:

Fungsional Testing
Pengujian fungsional merupakan tipe pengujian yang menitikberatkan fungsionalitas fitur aplikasi secara spesifik. Contoh pengujian sederhana ini yaitu mengecek fungsi kelancaran login menggunakan username dan password pengguna. Selain itu, pengujian juga berguna untuk menjaga keamanan program.

Secara garis besar, pengujian fungsional lebih fokus pada aspek-aspek terpenting suatu perangkat lunak beserta integrasinya dengan komponen utama. Meski begitu, tidak ada kemungkinan menutup pengujian bisa dilakukan lebih luas mencakup keseluruhan sistem.

Non-fungsional Testing
Pengujian tipe ini fokus pada fungsi atau fitur tambahan perangkat lunak yang sifatnya non fungsional. Tujuan pengujian non-fungsional yaitu menguji kemampuan perangkat lunak atau aplikasi dalam menjalankan tugas atau perintah tertentu. Penguji dapat melihat apakah software tersebut dapat berjalan dan dioperasikan dengan benar atau tidak. Pengujian ini mencakup jenis perangkat, resolusi layar, sistem operasi, dan lain sebagainya.

Regression Testing
Pada pengujian ini, pengecekan dilakukan pada kedua aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni fungsional dan nonfungsional. Regression testing bertujuan untuk meninjau kemungkinan terjadinya kemunduran saat software di-upgrade ke versi terbaru.

Dari sisi fungsional, contoh pengujian yang paling sederhana adalah mengecek fungsi fitur yang bekerja kurang baik di versi software terbaru. Sedangkan, contoh pengujian aspek non-fungsional yaitu pengecekan performa aplikasi atau software secara keseluruhan setelah upgrade versi.

Kelebihan Black Box Testing
Dalam pengujian kotak hitam, Anda tidak memerlukan sumber daya atau tim pendukung teknis. Yang terpenting adalah penguji mampu memahami dan melihat dari perspektif pengguna. Selain itu, pengujian black box memungkinkan penguji menganalisis kekurangan dari tahap awal pengujian secara cepat.

Ketika pengujian black box dilakukan dalam pengujian software, terdapat sejumlah kelebihan yang bisa diperoleh. Berikut ini kelebihannya:
  • Tidak memerlukan pengetahuan teknis seperti bahasa pemrograman.
  • Penguji dan pengembang dapat bekerja sama tanpa mengganggu tugas utama di bidang pekerjaan masing-masing.
  • Penguji tidak perlu mengecek structured code.
  • Proses testing dilakukan berdasarkan perspektif pengguna, hal ini membantu menemukan inkonsistensi dalam software atau aplikasi yang dibuat.
Kekurangan Black Box Testing
Selain kelebihan, black box testing juga memiliki beberapa kekurangan yang harus kamu ketahui. Berikut ini adalah kekurangannya:
  • Karena penguji bukan orang yang berlatar belakang teknis, kesalahan tak terdeteksi bisa saja terjadi karena kurangnya ketelitian.
  • Jika terjadi kesalahan, pengujian harus diulang kembali oleh sumber daya ahli seperti programmer.
  • Terdapat sebagian back-end yang tidak diuji sedikitpun.
  • Share: