Sejak tahun 2019 lalu
Flutter telah menjadi topik hangat di tengah kalangan mobile developer.
Flutter sendiri merupakan
Software Development Kit (SDK) yang bisa membantu developer dalam membuat aplikasi
mobile cross platform.
Ada banyak aplikasi dari
brand terkenal yang dibuat dengan Flutter. Sebut saja Alibaba, ebay, hingga
Google Ads.
Hal tersebut membuat
banyak developer yang akhirnya tertarik untuk mencoba teknologi yang
dikembangkan pertama kali oleh Google pada tahun 2017 lalu itu.
Semakin penasaran dengan
Flutter dan apa keunggulannya dibandingkan framework cross platform lainnya?
Yuk, kita jelajahi terus penjelasannya di bawah
ini.
Apa
Itu Flutter?
Melansir dari Altexsoft,
Flutter adalah teknologi open source dari Google yang bisa digunakan untuk membuat
aplikasi Android dan iOS.
Sempat disebutkan di atas
bahwa Flutter adalah SDK sehingga pastinya sudah dilengkapi dengan fitur yang
berguna untuk mengembangkan aplikasi lintas platform.
Misalnya saja rendering
engine, widget yang sudah siap pakai, API pengujian dan integrasi, hingga
command-line tools.
Meskipun ada teknologi
yang serupa misalnya React Native hingga Xamarin, tapi developer tetap
memperbincangkan Flutter karena kemudahan yang ditawarkan.
Salah satu hal yang
menjadi faktor mengapa teknologi yang satu ini disukai adalah kemudahan dalam
membuat aplikasi hanya dengan satu basis kode saja.
Hal itu sesuai dengan
klaim Flutter yang ditulis di laman resminya. Mereka menyebutkan bahwa Flutter
adalah perangkat UI untuk membuat aplikasi yang indah untuk mobile, web, dan
desktop dari satu basis kode saja.
Jika ingin mengembangkan
aplikasi menggunakan Flutter, maka kamu harus terlebih dahulu memahami bahasa
pemrograman Dart.
Bahasa tersebut dibuat oleh
Google pada tahun 2011 lalu dan popularitasnya semakin meningkat selama
beberapa tahun terakhir.
Dart sendiri berfokus
pada pengembangan front-end sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuat aplikasi
mobile dan web.
Kelebihan
dan Kekurangan Flutter
Sebelum mulai mencoba
menggunakan Flutter, sebaiknya kamu ketahui terlebih dahulu apa saja kelebihan
dan kekurangan yang dimilikinya.
Kelebihan
1. Penulisan kode yang lebih cepat
Salah
satu kelebihan utama dari Flutter adalah penulisan kode yang lebih cepat
sehingga tentunya sangat membantu meringankan pekerjaan para developer.
Melansir
dari Droids On Roids, Flutter memiliki kelebihan Hot Reload atau membuat
perubahan pada kode yang dapat dilihat langsung di aplikasi.
Dengan
Hot Reload developer dapat mengubah kode dan bisa langsung melihat hasilnya
pada aplikasi.
Jadi,
akan sangat memudahkan developer yang ingin menambahkan fitur, memperbaiki bug,
hingga saat mencoba bereksperimen.
Hot
Reload juga akan mempermudah kerja sama antara developer dengan UI designer
dalam bereksperimen untuk mengembangkan tampilan pada aplikasi.
2. Satu kode untuk 2 platform sekaligus
Seperti
yang dijelaskan di atas, Flutter adalah teknologi yang bermanfaat untuk membuat
aplikasi antar platform hanya dengan satu basis kode saja.
Hal
yang satu ini tentu saja sangat membantu mobile developer untuk mengerjakan
tugasnya.
Pasalnya
hanya dengan satu basis kode maka bisa dihasilkan aplikasi Android dan iOS
sekaligus.
Flutter
tidak bergantung pada platform karena telah memiliki widget dan desainnya
sendiri. Itu berarti akan ada aplikasi yang sama di dua platform tersebut.
Namun,
jika ingin membuat perbedaan pada aplikasi Android dan iOS yang dibuat,
developer juga bisa melakukannya dengan mudah.
3. Tampilan desain yang sangat bagus
Kelebihan
selanjutnya dari Flutter adalah kemudahan untuk membuat tampilan desain
aplikasi menjadi lebih cantik.
Flutter
menyediakan widget cantik yang dapat disesuaikan dengan mudah untuk membuat
tampilan aplikasi jadi lebih menarik.
Jadi,
dengan menggunakan Flutter maka developer dari tiap tingkat keahlian akan
dimudahkan dalam membuat tampilan aplikasi yang lebih bagus.
4. Mudah dipelajari dan digunakan
Sempat
disinggung di atas bahwa Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart. Rupanya
bahasa pemrograman tersebut memiliki kelebihan yaitu mudah dipelajari dan
digunakan.
Dart
merupakan bahasa yang berorientasi pada objek yang memiliki sintaks cukup mirip
dengan Java atau C++ sehingga mudah dipelajari oleh pemula.
Selain
itu, menurut Freecodecamp Flutter dapat menyederhanakan proses pengembangan
aplikasi karena tidak memerlukan banyak kode sehingga lebih mudah digunakan.
Kekurangan
1.
Ukuran file yang besar
Ukuran
file juga menjadi salah satu tantangan dari aplikasi yang dikembangkan dengan
Flutter. Pasalnya, ukuran file aplikasinya cenderung lebih besar.
Jika
dibandingkan dengan aplikasi yang dikembangkan dengan Java atau Kotlin, memang
aplikasi Flutter memiliki ukuran yang jauh lebih besar.
Dari
sudut pandang pengguna tentu saja tidak terlalu suka dengan aplikasi yang
memiliki ukuran terlalu besar karena bisa memakan memori smartphone mereka.
2. Library masih belum terlalu lengkap
Kekurangan
selanjutnya dari Flutter adalah dari sisi library yang masih belum terlalu
lengkap jika dibandingkan dengan native development.
Flutter
memang bisa disebut masih baru sehingga tidak semua fungsi yang dibutuhkan oleh
developer bisa ditemukan dalam library.
Meski
begitu, dukungan Google untuk Flutter sangat mengesankan sehingga bisa
diprediksikan bahwa mereka akan terus meningkatkan library dan memberi
kemudahan bagi pengguna.
3. Komunitas yang masih berkembang
Flutter
memang masih cukup baru sehingga komunitasnya pun masih berkembang. Hal
tersebut tentunya kurang menguntungkan jika kamu ingin bertanya-tanya seputar
Flutter.
Baik
bertanya tentang resource atau mencari mentor untuk belajar Flutter tentunya
cukup sulit karena orang yang mempelajarinya masih cukup minim.
Tidak
banyak pula developer yang sudah mempelajari Dart dan mahir mengembangkan
aplikasi dengan Flutter.
Namun,
jika kamu sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan Flutter, jangan khawatir
untuk mencari peluang kerja.